Assalamu’alaikum
wr.wb
Bismillahirahmanirrahim
Alhamdulillahhi
rabbil alamin,wa bihi nastainu ala umuri dunya wa din. Wa alla ahlihi wa
sohbihi ajmain ama ba’du.
Pertama-tama marilah kita panjatkan
puji dan syukur kehadirat Allah SWT,karena berkat rahmat dan inayah-Nya kita
bisa hadir dalam kesempatan kali ini dalam keadaan sehat wal afiat. Tak lupa
sholawat serta salam kita panjatkan kepada junjunan kita Habbibana Wa Nabiyana
Muhammad SAW,tak lupa kepada kepada keluarganya,sahabatnya,tabiin nya,dan semoga
sampai kepada kita selaku umatnya. Aamiin Yaa Robbal Alamin
Dalam kesempatan kali ini,saya akan
menyampaikan sedikit materi mengenai “Virus Liberalisme yang mengancam remaja.”
Mungkin tidak asing di telinga kita saat mendengar kata “liberalism” sebagaimana
kita ketahui,liberalisme adalah memisahkan antara urusan Negara dengan urusan
agama,semacam(sekuler). Paham Liberalisme inilah yang sebenarnya merusak hidup,
bukan malah agama. Dan apa efek dari liberalisme itu? Yap,Kebebasan tanpa
terikat dengan batasan menyebabkan mudharat (efek negatif) semakin meraja. Misalnya,
kebebasan dalam bergaul yang bebas dan berakhir free sex seperti yang
sedang terjadi di Amerika Serikat. Akhirnya? Segala ide dan pikiran tidak lagi
di arahkan untuk mengembangkan diri, masyarakat, dan negara, melainkan untuk
motif lain seperti free sex. Tidak jauh berbeda dengan Indonesia,
sejumlah pasangan mesum sering menjadi sasaran razia. Inilah perkembangan
liberalisme itu. Selain itu, munculnya kaum homo dan lesbian menjadi hal yang
membunga, khususnya dikalangan remaja. Kasus semacam ini menunjukan betapa
bodohnya manusia sebagai makhluk Allah yang berakal. Mereka menyampingkan
fungsi dan tujuan keberadaan manusia demi nafsu brutalnya. Kebenaran tidak lagi
terwujud dalam kehidupan.
Menurut paham Liberalisme,Manusia
menjadi tuhan untuk dirinya dan penyembah hawa nafsunya. Manusia terbebas dari
hukum, dan tidak diperintahkan mengikuti ajaran Ilahi. Padahal Allah Subhanahu
wa Ta’ala berfirman:
قُلْ إِنَّ
صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا
شَرِيكَ لَهُ ۖ وَبِذَٰلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ
Katakanlah:
“Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb
semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan
kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada
Allah)”. [al-An’âm/6:162-163]
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
ثُمَّ جَعَلْنَاكَ عَلَىٰ شَرِيعَةٍ مِّنَ الْأَمْرِ فَاتَّبِعْهَا
وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَ الَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ
Kemudian Kami
jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan agama itu,
maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang
tidak mengetahui. [al-Jâtsiyah/45:18].[4]
Dengan sistem Liberalisme yang
mengancam remaja ini berarti kita secara tidak langsung sudah dijajah
pikirannya oleh Negara-negara yang menggunakan paham liberalisme. Remaja zaman
sekarang lebih mudah terdoktrin fikirannya dikarenakan liberalisme ini
menyajikan kebebasan yang sangat diminati oleh remaja kini. Paham Liberalisme
ini terlebih dahulu dikenal pada saat Dark Age di Eropa,karena dahulu
masyarakat Eropa sangat terkekang oleh aturan gereja yang sangat mengatur
segalanya,jadi tak aneh apabila Masyarakat Eropa memilih sistem liberalisme
untuk membebaskan diri dari aturan Gereja yang sangat berkuasa mutlak.
Lalu bagaimana dengan di Indonesia? Remaja-remaja
di Indonesia menikmati kebebasan atas liberalisme tersebut. Bahkan pemerintah
pun memfasilitasi,contohnya ada program kondomisasi dengan slogan “safe sex”
yang beredar di negeri tercinta kita ini. Juga sudah ada peraturan menteri
kesehatan yang melegalkan aborsi. Berzina atas dasar suka sama suka pun tidak
ada undang-undang yang mengaturnya. Dan bagaimana efeknya kini? Lebih dari 2,5
juta aborsi pertahun terjadi. HIV/AIDS pun tersebar di 381 (76%) di
Kabupaten/Kota seluruh Indonesia,hingga September 2014 pun kasusnya mencapai
206.095 kasus. Naudzubillahimindzalik.
Kemudian bagaimana mencegahnya agar
negeri kita ini tidak semakin rusak atas virus liberalisme? Pertama,kita harus
kembali pada paham Islam. Karena kelemahan dari sistem liberalisme ialah
terletak pada lemahnya pemikiran sebelum melakukan sesuatu,jadi tanpa adanya
pemikiran yang matang dan tanpa berfikir dampaknya,sehingga liberalisme
cenderung menggunakan hawa nafsu. Berbeda dengan Islam yang sangat mewajibkan penggunaan akal,
pikiran dan ilmu pengetahuan seperti yang Allah perintahkan. Selain itu,
Allah secara terang-terangan kepada kita untuk berpikir. Sebagian ayatnya
menyindir manusia untuk berpikir sebelum mengambil keputusan. Kata “A fala
taqqilu?” merupakan kata-kata yang bijak. Kata yang berarti “Apakah kamu
tidak berpikir?” maka kita sebagai umat-Nya wajib berfikir secara matang
sebelum melakukan sesuatu.
Kedua,membentengi diri. Membentengi
diri dengan cara membinasakan diri dengan Islam,karena apabila tidak, iman kita
yang cenderung lemah ini akan tergerus oleh liberalisme yang semakin mengancam.
Ketiga,membentengi masyarakat.
Mengapa harus membentengi masyarakat?
Karena pada hakikatnya membentengi diri sendiri saja tidak cukup,tidak
sedikit yang pertahanan dirinya kokoh tetapi pada saat bergabung dengan
masyarakat,pertahanan dirinya langsung luntur begitu saja. Sebagai remaja yang
memiliki moral Islami,sepatutnya kita saling mengingatkan agar orang-orang yang
kita cintai dan sahabat terdekat tidak terjerumus kedalam lembah liberalisme. Dengan cara,dakwah dan sosialisasi kebenaran
yang akan menghasilkan pribadi yang berkualitas oleh karena itu,sebagai makhluk
yang bermoral Islam,marilah kita menyebarkan energy-energi positif kepada
lingkungan sekitar,salah satunya ialah dengan jalan dakwah. Yang otomatis akan
mengokoh kan kita terhadap gangguan dari virus liberalisme tersebut.
Sekian materi dari saya,semoga para
pendengar dapat mengambil hikmahnya. Dan dapat mengaplikasikan hal-hal positif
tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Terimakasih atas perhatiannya,mohon maaf
apabila ada kesalahan baik dari kata ataupun perbuatan.
Wabilla hi
taufik wal hidayah
Wassalamu’alaikum
wr.wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar