Senin, 29 Mei 2017

Sejarah Peradaban Islam di wilayah kultur Turki



PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM DI WILAYAH KULTUR TURKI
Diajukan untuk memenuhi tugas Sejarah Peradaban Islam










              Oleh  :
1.      Novia Fauziyah Kurnia Setiawan                   (1164010113)
2.      Nurazizah                                                        (1164010115)
3.      Nurhasanah Siti Jamilah                                  (1164010116)
4.      Rahmayanti Dewi Sutisman                            (1164010123)
5.      Rianudin                                                         (1164010131)
           
BIMBINGAN KONSELING ISLAM C
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG









KATA PENGANTAR


   Segala puji bagi Allah Tuhan semesta Alam,Salawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada junjunan Nabi Besar Muhammad SAW. Kami bersyukur,karena makalah ini dapat tersusun dengan baik,walaupun pasti ada kekurangan dalam makalah ini.
 
  Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan mendapatkan banyak bantuan dari buku-buku yang telah kami baca sebelumnya,juga dari artikel yang kami cari lewat internet. Tak lupa,kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Dosen Kokom Komala M.Ag atas tugas yang beliau berikan kepada kami,karena hal tersebut membuat kami bisa menggali ilmu lebih banyak lagi tentang Sejarah Peradaban Islam,khususnya mengenai “Sejarah Perkembangan dan Peradaban Islam di Turki”. Untuk itu kami berterima kasih kepada semua pihak yang berkontribusi terhadap selesainya makalah ini.
 
  Terlepas dari itu,kami menyadari banyaknya kekurangan dari makalah yang telah kami buat ini,baik itu dari segi kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu,kami sangat menerima kritik dan saran para pembaca yang tentunya akan membangun makalah-makalah selanjutnya menjadi lebih baik lagi.

  Akhir kata,kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menginspirasi bagi para pembaca semua,Aamiin Yaa Robbal Alamin.


Bandung,17  November 2016
                                                                                                     

                                                                                                                             Tim Penyusun






DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang                                                                                                        4
1.2  Tujuan Penulisan                                                                                                    4 
1.3  Ruang Lingkup                                                                                                      4
1.4  Metode                                                                                                                   4
BAB II PEMBAHASAN
                     2.1 Letak Geografis Turky                                                                                          5
                     2.2 Masa Awal Turki Sebelum Masuk Islam                                                              6
                     2.3 Faktor Pendorong dan Penghambat Masuknya Islam di Turki                            6
                     2.4 Masa Kejayaan dan Peradaban Turki Utsmani                                                     6
                     2.5 Konstatinopel                                                                                                        7
                     2.6 Faktor Penyebab Kemunduran Turki Utsmani                                                    10
                     2.7 Turki di bawah Kepemimpinan Mustafa Kemal Ataturk                                    12
                     2.8 Turki di bawah Kepemimpinan Erdogan                                                             13
PENUTUP                                                                                                                                      15
DAFTAR PUSTAKA                                                                                                                                16











BAB I 
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
     Makalah ini kami tujukan khususnya para mahasiswa ataupun umum yang belum mengetahui sepenuhnya tentang Sejarah Perkembangan dan Peradaban Islam di Turki dimana sebagian dari kita belum tahu mengenai faktor-faktor pendorong ,penghambat,konstantinopel,Turki Utsmani dsb.Apalagi masyarakat kini tidak terlalu mementingkan hal seperti ini,mereka lebih menggali ilmu-ilmu umum dibandingkan dengan ilmu agama. Hanya sebagian masyarakat saja yang menggali ilmu ini. Oleh karena itu,kami selaku Mahasiswa/i UIN Sunan Gunung Djati Bandung ingin menggali ilmu mengenai Sejarah Peradaban Islam,dan dengan cara ini kami dapat mengajak pula masyarakat untuk lebih mengetahui tentang ilmu-ilmu agama.

1.2    Tujuan Penulisan
1.      Untuk memenuhi tugas Sejarah Peradaban Islam dari Ibu Dosen Kokom Komala M.Ag UIN Sunan Gunung Djati Bandung
2.      Sebagai media sosialisasi dan informasi mengenai Sejarah Perkembangan dan Peradaban Islam di Turki yang belum masyarakat ketahui sepenuhnya.
3.      Sebagai referensi bagi mahasiswa/i,siswa/i untuk memenuhi tugasnya

1.3    Ruang Lingkup
     Ruang lingkup makalah ini adalah mengenai Sejarah Perkembangan dan Peradaban Islam di wilayah kultur Turki yang dibagi menjadi 6 bagian.

1.4    Metode
     Metode yang digunakan dalam membuat makalah ini adalah dengan mencari referensi-referensi dari berbagai buku dan dari beberapa website di internet.











BAB II
PEMBAHASAN

Letak Geografis Turki
·         Merupakan negra yang terletak antara dua benua. Yaitu benua Asia dan benya Eropa. Di Eropa wilayahnya 24.378 km2 , di Asia 814.578 km2.
·         Turki Negara yang mengalami 4 musim:
1)      Musim semi terjadi pada bulan Maret
2)      Musim gugur terjadi pada bulan September
3)      Musim panas terjadi JUni-Agustus
4)      Musim dingin terjadi pada Desember-Januari.
·         Panas di Turki mencapai 40.5oc
Kondisi Objektif
1)      Turki merupakan Negara yang strategis karena diapit oleh dua benua yaitu benua Asia dan benua Eropa
2)      Mempunyai dua bentuk kekuasan yaitu (1) kekuasan memerintah dan (2) kekuasaan menyiarkan dan membela islam
3)      Pada masa itu gencar melakukan perluasan wilayah, sehingga banyak terdapat tentara
ASAL MUASAL KERAJAAN TURKI USMANI
Nama kerajaan Turki Usmani diambil dari nama nenek moyang pertama mereka, Sultan Utsmani Ibnu Sanji. Awal mula berdiri dinasti ini sebelum tahun 1300. Berasal dari suku Qoyigh Oghus yang mendiami daerah mongol dan daerah utara Cina. Kemudian mereka mereka pindah ke Turkistant, Persia Irak. Mereka masuk islam pada abad ke 9/10 ketika masuk ke Asia Tenggara.
            Pada abad ke -13 mereka mendapat serangan dari bangsa mongol. Kemudian mereka melarikan diri ke saudara mereka yaitu Turki Saljukdibawah pimpinan Ertoghul, mereka mengabdikan diri kepada Sultan Aludin yang sedang berperang melawan Binzantium. Berkat bantuan tersebut akhirnya Binzantium dapat dikalahkan, sultan memberikan hadiah kepada Eroghul berupa tanah di Asia Kecil. Sejak itu merka membina terus wilayahnya.
           Setelah Ertaghol meninggal kemudian kekuasan digantikan oleh Utsmani (putra Ertaghol). Pada tahun yang sama terjadi kembali perang yang dilakukan mongol., dan membuat Sultan Aludin terbunuh. Utsman memproklamasikan kemerdekaany dan berkuasa penuh atas daerah yang didudukinya. Pada tahun yang sama setapak demi setapak wilayah kerajaan diperluas. Sehingga Turki Usmani termasuk tiga Negara Kerajaan Islam terbesar.

Masa Awal Turki Sebelum masuk Islam
Pada awalnya wilayah Turki saat itu dikuasai oleh kerajaan Bizantium, sebuah kerajaan pada masa itu di awal abad masehi. Yang dikuasai oleh kerajaan Romawi selama kurang lebih 4 abad. Tahun 395 Romawi terpecah menjadi Romawi Barat dan Timur ditangan Kerajaan Timur Bizantium dirubah menjadi Kostantinopel dan dijadikan ibukota. Sedangkan Romawi Barat jatuh ke tangan Barbar (Goth) sekitar tahun 476 M.
Abad ke dua belas Konstantinopel dikuasai oleh kesultanan Ottoman yang dipimpin oleh Muhammad al-Fatih dan menurut sejarah masa ini merupakan masa keemasan Turki Ottoman karena ditopang oleh keislaman yang kental. Kemudian Istanbul menjadi ibukota Turki Usmani.
Tahun 1453 saat kesultanan Utsmaniyah mulai berkuasa di Turki, islam makin dominan di Turki. Gereja-gereja yang merupakan peninggalan Bizantium termasuk Hagia Sophia banyak dirubah menjadi mesjid. Ini berlangsung hingga tahun 1920an.
FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT MASUKNYA ISLAM DI TURKI
Faktor Pendorongnya ialah :
a.       Karena di bawah tekanan keputusan gereja,sama seperti halnya masyarakat di Eropa,Masyarakat Turki pun sama,mereka menginginkan kebebasan untuk bisa menyuarakan haknya. Hingga saat Islam masuk,Masyarakat menerima ajaran Islam secara menyeluruh.
b.      Faktor internalnya adalah suatu kondisi yang terdapat dalam tubuh penguasa,tokoh-tokoh pejuang dan para prajuritnya. Yaitu,tokoh-tokoh yang kuat, tentara yang kompak, dan penuh percaya diri. Yang tak kalah pentingnya adalah ajaran islam yang ditunjukkan oleh tentara islam yaitu toleranis, persaudaraan dan tolong-menolong.
Faktor penghambatnya hanya pada saat Turky dibawah  kekuasaan Kemal Ataturk, Turky diubah menjadi Negara secular. Sehingga, ajaran islam sulit masuk pada saat itu.

Masa Kejayaan dan Kemajuan Peradaban Turki Usmani
Pada awalnya kerajaan Turki Usmani hanya memiliki wilayah yang sangat kecil, namun dengan adanya dukungan militer, tidak beberapa lama Usmani menjadi Kerajaan yang besar bertahan dalam kurun waktu yang lama. Setelah Usman meninggal pada 1326 M, puteranya Orkhan (Urkhan) naik tahta pada usia 42 tahun. Pada periode ini tentara Islam pertama kali masuk ke Eropa. Orkhan berhasil mereformasi dan membentuk tiga pasukan utama tentara. Pertama, tentara sipani (tentara reguler) yang mendapatkan gaji tiap bulannya. Kedua, tentara Hazeb (tentara ireguler) yang digaji pada saat mendapatkan harta rampasan perang (Mal al-ghanimah). Ketiga tentara Jenisari direkrut pada saat berumur dua belas tahun, kebanyakan adalah anak-anak Kristen yang dibimbing Islam dan disiplin yang kuat.
  1. Bidang Kemiliteran
Para pemimpin kerajaan Turki Usmani adalah orang-orang yang kuat, sehingga kerajaan dapat melakukan ekspansi dengan cepat dan luas. Namun, kerajaan Turki Usmani mencapai masa keemasannya bukan semata-mata karena keunggulan politik para pemimpinnya. Akan tetapi yang terpenting diantaranya adalah keberanian, ketrampilan, ketangguhan, dan kekuatan militernya yang sanngup bertempur kapan saja dan dimana sajamasa keemasannya bukan semata-mata karena keunggulan politik para pemimpinnya. Akan tetapi yang terpenting diantaranya adalah keberanian, ketrampilan, ketangguhan, dan kekuatan militernya yang sanngup bertempur kapan saja dan dimana saja.
  1. Bidang Pemerintahan
terciptanya jaringan pemerintahan yang teratur. Dalam mengelola wilayah yang luas para raja-raja Turki Usmani senantiasa bertindak tegas. Dalam struktur pemerintahan, sultan sebagai penguasa tertinggi. Dibantu oleh shadr al-a’zham (perdana menteri) yang membawahi pasya (gubernur). Gubernur mengepalai daerah tingkat I dan di bawahnya terdapat beberapa orang al-Zanaziq atau ‘Alawiyah (bupati).
  1. Bidang Ilmu Pengetahuan
mereka banyak berkiprah dalam pengembangan seni arsitektur Islam berupa bangunan-bangunan masjid yang indah. Seperti masjid Al-Muhammadi atau masjid Jami’ Sultan Muhammad Al-Fatih, masjid Agung Sulaiman, dan masjid Abi Ayyub Al-Anshari. Masjid-masjid tersebut dihiasi pula dengan kaligrafi yang indah. Ada salah satu masjid yang terkenal keindahan kaligrafinya adalah masjid yang asalnya Gereja Aya Sopia. Yang mana hiasan kaligrafi itu dijadikan penutup gambar Kristiani yang ada sebelumnya.
KONSTATINOPEL
Kekaisaran Romawi terpecah dua, Katholik Roma di Vatikan dan Yunani Orthodoks di Byzantium atau Constantinople yang kini menjadi Istanbul. Perpecahan tersebut sebagai akibat konflik gereja meskipun dunia masih tetap mengakui keduanya sebagai pusat peradaban. Constantine The Great memilih kota di selat Bosphorus tersebut sebagai ibukota, dengan alasan strategis di batas Eropa dan Asia, baik di darat sebagai salah satu Jalur Sutera maupun di laut antara Laut Tengah dengan Laut Hitam dan dianggap sebagai titik terbaik sebagai pusat kebudayaan dunia, setidaknya pada kondisi geopolitik saat itu. Constantinople yang kini menjadi Istanbul.

Yang mengincar kota ini untuk dikuasai termasuk bangsa Gothik, Avars, Persia, Bulgar, Rusia, Khazar, Arab Muslim dan Pasukan Salib meskipun misi awalnya adalah menguasai Jerusalem. Arab-Muslim terdorong ingin menguasai Byzantium tidak hanya karena nilai strategisnya, tapi juga atas kepercayaan kepada ramalan Rasulullah SAW melalui riwayat Hadits di atas.

Sayangnya, prestasi yang satu itu, yaitu menaklukkan kota kebanggaan bangsa Romawi, Konstantinopel, tidak pernah ada yang mampu melakukannya. Tidak dari kalangan sahabat, tidak juga dari kalangan tabi`in, tidak juga dari kalangan khilafah Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah.

Di masa sahabat, memang pasukan muslim sudah sangat dekat dengan kota itu, bahkan salah satu anggota pasukannya dikuburkan di seberang pantainya, yaitu Abu Ayyub Al-Anshari radhiyallahuanhu. Tetapi tetap saja kota itu belum pernah jatuh ke tangan umat Islam sampai 800 tahun lamanya.

Konstantinopel memang sebuah kota yang sangat kuat, dan hanya sosok yang kuat pula yang dapat menaklukkannya. Sepanjang sejarah kota itu menjadi kota pusat peradaban barat, dimana Kaisar Heraklius bertahta. Kaisar Heraklius adalah penguasa Romawi yang hidup di zaman Nabi SAW, bahkan pernah menerima langsung surat ajakan masuk Islam dari beliau SAW.

Ajakan Nabi SAW kepada sang kaisar memang tidak lantas disambut dengan masuk Islam. Kaisar dengan santun memang menolak masuk Islam, namun juga tidak bermusuhan, atau setidaknya tidak mengajak kepada peperangan.

Awal kurun ke-8 hijriyah, Daulah Utsmaniyah mengadakan kesepakatan bersama Seljuk. Kerjasama ini memberi nafas baru kepada usaha umat Islam untuk menguasai Konstantinopel. Usaha pertama dibuat di zaman Sultan Yildirim Bayazid saat dia mengepung kota  itu tahun 796 H/1393 M. Peluang yang ada telah digunakan oleh Sultan Bayazid untuk memaksa Kaisar Bizantium menyerahkan Konstantinople secara aman kepada umat Islam. Akan tetapi, usahanya menemui kegagalan karena datangnya bantuan dari Eropa dan serbuan bangsa Mongol di bawah pimpinan Timur Lenk.

Selepas Daulah Utsmaniyyah mencapai perkembangan yang lebih maju dan terarah, semangat jihad hidup kembali dengan nafas baru. Hasrat dan kesungguhan itu telah mendorong Sultan Murad II (824-863 H/1421-1451 M) untuk meneruskan usaha menaklukkan Kostantinopel. Beberapa usaha berhasil dibuat untuk mengepung kota itu tetapi dalam masa yang sama terjadi pengkhianatan di pihak umat Islam. Kaisar Bizantium menabur benih fitnah dan mengucar-kacirkan barisan tentara Islam. Usaha Sultan Murad II tidak berhasil sampai pada zaman anak beliau, Sultan Muhammad Al-Fatih (Mehmed II), sultan ke-7 Daulah Utsmaniyyah.
Setelah proses persiapan yang teliti, akhirnya pasukan Sultan Muhammad Al
Kota dengan benteng >10m tersebut memang sulit ditembus, selain di sisi luar benteng pun dilindungi oleh parit 7m. Dari sebelah barat pasukan artileri harus membobol benteng dua lapis, dari arah selatan Laut Marmara pasukan laut Turki harus berhadapan dengan pelaut Genoa pimpinan Giustiniani dan dari arah timur armada laut harus masuk ke selat sempit Golden Horn yang sudah dilindungi dengan rantai besar hingga kapal perang ukuran kecil pun tak bisa lewat.

Berhari-hari hingga berminggu-minggu benteng Byzantium tak bisa jebol, kalaupun runtuh membuat celah maka pasukan Constantine langsung mempertahankan celah tsb dan cepat menutupnya kembali. Usaha lain pun dicoba dengan menggali terowongan di bawah benteng, cukup menimbulkan kepanikan kota, namun juga gagal.
Hingga akhirnya sebuah ide yang terdengar bodoh dilakukan hanya dalam waktu semalam. Salah satu pertahanan yang agak lemah adalah melalui Teluk Golden Horn yang sudah dirantai. Ide tersebut akhirnya dilakukan, yaitu dengan memindahkan kapal-kapal melalui darat untuk menghindari rantai penghalang, hanya dalam semalam dan 70-an kapal bisa memasuki wilayah Teluk Golden Horn (ini adalah ide ”tergila” pada masa itu namun Taktik ini diakui sebagai antara taktik peperangan (warfare strategy) yang terbaik di dunia oleh para sejarawan Barat sendiri).
Sultan Muhammad Al-Fatih pun melancarkan serangan besar-besaran ke benteng Bizantium di sana. Takbir "Allahu Akbar, Allahu Akbar!" terus membahana di angkasa Konstantinopel seakan-akan meruntuhkan langit kota itu. Pada 27 Mei 1453, Sultan Muhammad Al-Fatih bersama tentaranya berusaha keras membersihkan diri di hadapan Allah Subhana Wa Ta''ala. Mereka memperbanyak shalat, doa, dan dzikir. Hingga tepat jam 1 pagi hari Selasa 20 Jumadil Awal 857 H atau bertepatan dengan tanggal 29 Mei 1453 M, setelah sehari istirahat perang, pasukan Turki Utsmani dibawah komando Sultan Muhammad II kembali menyerang

Giustiniani sudah menyarankan Constantine untuk mundur atau menyerah tapi Constantine tetap konsisten hingga gugur di peperangan. Kabarnya Constantine melepas baju perang kerajaannya dan bertempur bersama pasukan biasa hingga tak pernah ditemukan jasadnya. Giustiniani sendiri meninggalkan kota dengan pasukan Genoa-nya. Kardinal Isidor sendiri lolos dengan menyamar sebagai budak melalui Galata, dan Pangeran Orkhan gugur di peperangan.
Konstantinopel telah jatuh, penduduk kota berbondong-bondong berkumpul di Hagia Sophia/ Aya Sofia, dan Sultan Muhammad II memberi perlindungan kepada semua penduduk, siapapun, baik Yahudi maupun Kristen karena mereka (penduduk) termasuk non muslim dzimmy (kafir yang harus dilindungi karena membayar jizyah/pajak), muahad (yang terikat perjanjian), dan musta’man (yang dilindungi seperti pedagang antar negara) bukan non muslim harbi (kafir yang harus diperangi). Konstantinopel diubah namanya menjadi Islambul (Islam Keseluruhannya).

FAKTOR PENYEBAB KEMUNDURAN TURKI UTSMANI

1)      Faktor Internal
Faktor-faktor  penyebab yang terjadi di dalam ialah:
a)      Luasnya wilayah kekuasaan
Perluasan wilayah yang begitu cepat yang terjadi di daerah Kerajaan Usmani menyebabkan pemerintah merasa kewalahan dalam melakukan administrasi pemerintahan.
b)      Ledakan jumlah penduduk
Perubahan mendasar yang terjadi pada Kerajaan Utsmani ini ialah membeludaknya jumlah penduduk, jumlah penduduk di Kerajaan Turki Utsmani pada abad ke-16 bertambah  2 kali lipat dari sebelumnya
c)      Heterogenitas penduduk
Dari banyak dan ragamnya penduduk, administrasi yang dibutuhkan juga harus memadai dan bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka.
d)     Kelemahan para penguasa dan sistem demokrasi
Sepeninggalan Sulaiman terjadi pergantian kepemimpinan, tetapi setelah ditinggalkan oleh Sulaiman di kepemerintahan yang baru ini tidak pandai menata sistem kepemerintahannya dan juga tidak paham dengan militer sehingga menyebabkan kekacauan dan susah teratasi.
e)      Budaya pungli
Budaya pungli telah merajalela sehingga mengakibatkan dekadensi moral, terutama dikalangan para pejabat yang sedang memperebutkan kekuasaan.
f)       Pemberontakan Tentara Jenissari
Pemberontakan Jenissari ini terjadi sebanyak empat kali, yaitu pada tahun 1525 M, 1632 M, 1727 M, dan 1826 M. Pihak Jenissari ini tidak lagi menerapkan prinsip seleksi dan prestasi. Keberadaanya didominasi oleh keturuna dan golongan tertentu yang mengakibatkan ketidak setujuan dan pemberontakan.          
g)      Merosotnya ekonomi
Akibat peperangan secara terus-menerus, biayapun yang semakin membengkak ditambah lagi belanja negara yang sangat besar sehingga perekonomian kerjaan Turki pun merosot.
h)      Rendahnya kualitas keislaman
Rendahnya kualitas  keislaman dikarenakan tidak adanya kesadaran Islam yang benar pada mereka dan tidak adanya pemahaman bahwa Islam merupakan sistem hidup yang sempurna dan mayoritas disana bahwa yang dia ketahui tentang Islam itu hanya sebatas Ibadah.
i)        Mengabaikan Bahasa Arab
Duabaikannya Bahasa Arab yang merupakan bahasa al-Quran dan hadits yang mulia, sedangkan merupakn sumber asasi bagi syariat Islam.
j)        Gonta-ganti pejabat
Pada zaman setelah Sulaiman di kerajaan ini sering menggunta-ganti pemimpin ditakutkan wilayah itu akan memerdekakan diri. Hali ini menyebabkan kurangnya pemahaman pejabat baru terhada wilayah yang dipimpinnya.

2)      Faktor Eksternal
Faktor-faktor  penyebab yang terjadi dari luar ialah sebagai berikut:
a.       Timbulnya gerakan nasionalisme
Bangsa-bangsa yang tunduk terhadapa Kerajaan Utsmani selama bertahun-tahun selam ia berkuasa tetapi negara-negara yang sudah terkuasai oleh Utsmani mulai menyadari kelemahannya, sehingga mereka bangkit untuk melepaskan diri dari Kerajaan Turki Utsmani walaupun kerajaan tersebut sudah bertahun-tahun berbuat baik kepada mereka.
b.      Terjadinya kemajuan teknologi di Barat, khususnyaq dalam bidang persenjataan
Pada saat itu di Turki terjadi stagnasi ilmu pengetahuan sehingga ketika terjadi kontak senjata antara kekuasaan Turki dengan kekuatan Eropa, Turki selalu menderita kekalahan karena pada saat itu Turki masih menggunalan senjata trdisional sedangkan di Eropa sudah menggunakan senjata modern.
c.       Konspirasi Yahudi menjatuhkan khilafah
Jadi menurut Syaikhul Islam, Musthafa Sabri Mustapa Kamal memiliki hubungan yang kuat dengan kelompok Yahudi, bahlan ia salah seorang dari mereka sebagaiman di kuatkan oleh anggota lembaga itthadiyyah dan kamaliyah. Mereka semua mengikuti upacara ritual freemosanry. 
Kemudian ada juga sebab-sebab langsung yang mendorong kemunduran Kerajaan Turki Usmani Bisa di kategorikan dalam dua unsur.
a.       Nonmiliter
Faktor-faktor non militer yang menyebakan kemunduran adalah pertama dominasi sultanah atau harematas sultan. Kedua, merajalelanya korupsi yang menjalar kesemua unsur pemerintahaan dan militer. Ketiga, adanya kompleksitas bangsa dan agama. Keempat kesulitan ekonomi dan keuanga. Kelima, karena masih bercokolnya sistem pemerintahan yang absolut.[12]
b.      Militer
Sebab langsung yang berasal dari hal-hal yang bersifat militer yang membuat kerajaan Turki Usmani mundur adalah munculnya pemberontakan militer, baik dipusat dan didaerah. Adapula yang berawal dari ketidak mapuan dalam menghadapi tekanan militer barat. Pemberontakan lain yang juga mempengaruhi kekuatan Kerajaan Turki Usmani adalah kemunculan pemberontakan yang berasal dari tentaranya sendiri yaitu yeniseri

TURKI DI BAWAH KEPEMIMPINAN MUSTAFA KEMAL ATATURK
  • Pada bulan Maret 1924 Majelis Kebangsaan mengadakan sidang. Hasil sidang tersebut menetapkan bahwa jabatan khalifah dan jabatan Menteri Syari’at dan waqaf dihapuskan. Langkah berikutnya, demi untuk menyempurnakan ide tentang Turki modern, Mustafa Kemal menghapuskan seluruh institusi keagamaan yang ada dalam pemerintahan. Dia mengumumkan penghapusan mahkamah syariyyah dan menggantikannya dengan mahkamah sipil ala Barat. Lembaga - lembaga pendidikan dan sekolah - sekolah agam dihapuskan, selanjutnya seluruh lembaga pendidikan digabungkan di bawah satu naungan DeparetemenPendidikan.
  • yang pertama Mustafa Kemal hendak merubah masjid Abyah Sophia yang hendak dijadikan museum dan kedua menutup masjid raya Al faith yang hendak dijadikan gudang.
  • Kemudian Mustafa Kemal melarang poligami, sesuai dengan hokum model scoiss walaupun dalam prakteknya ada sedikit perubahan yaitu bagi mereka yang dianggap kaya dan mampu masih tetap diperbolehkan.
  • Percetakan-percetakan dilarang menerbitkan buku-buku yang berbahasa Turki yang menggunakan huruf Arab.
1. Negeri dan rakyat Turki pada waktu ini (1971 M) boleh dikatakan suatu negara yang penduduknya masih beragama Islam, tetapi sudah terisolir begitu rupa dari dunia-dunia Islam yang lain. Kalau dulu di zaman khalifah dan syaikhul Islam, pengaruh Turki berkumandang ke seluruh pojok dunia maka sekarang hubungan itu sudah putus sama sekali.

Kalau dulu Turki dianggap “Imam dunia Islam” dalam soal-soal keagamaan, kebudayaan, ilmu pengetahuan, tetapi sekarang turki sudah dilupakan oleh dunia Islam. Turki sekarang sudah dianggap oleh dunia Islam negeri yang penduduknya masih beragama Islam, tetapi tidak berpengaruh apa-apa lagi. Dalam dunia politik, Turki bukan lagi suatu imam politik dari negeri - negeri Islam Asia Afrika, tetapi Turki sudah menjadi makmum, pengekor dari roda politik dunia Barat, tidak bisa lagi dimasukkan ke dalam kategori negara - negara besar”.

2. Agama menjadi rusak atau menjadi hilang, akibat dari penukaran Qur’an suci dari bahasa Arab ke bahasa Turki, begitu juga penukaran upacara-upacara agama, seperti adzan, sembahyang, berdo’a dari bahasa Arab ke bahasa Turki maka semuanya jadi centang - prenang dan menjadi kacau. Apalagi bahasa Turki tidak mempunyai cukup istilah - istilah yang dapat menyerupai 100% apa yang terkandung di dalam bahasa Arab. Maka pengertian keagamaan pun jadi berubah. Dari corak yang dibawa Al-Qur’an suci ke corak nasionalis-Turki yang sempit.

3. Akibat daripada diperbolehkannya wanita Islam kawin dengan pemuda Nashara dan Yahudi, maka darahnya bangsa Turki sesudah Mustafa Kemal menjadi darah Fifty - Fifty, 50% darah islam dan 50% darah Nashara atau yahudi, kalau tidak akan dikatakan menjadi 75% darah Nashara dan darah Yahudi.

TURKI DI BAWAH KEMIMPINAN ERDOGAN
Dibawah kepemimpinan Receb Tayyib Erdogan, Turki mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam berbagai bidang. Pertumbuhan ekonomi Turki sangat luar biasa, melebihi negara-negara Eropa. Angka pengangguran berkurang drastis dan lapangan pekerjaan terbuka lebar.
Dari segi layanan umum, nampak terlihat perbedaan yang sangat kontras seperti prasarana umum Turki yang sangat buruk sebelum Erdogan memimpin Turki dan berubah menjadi sangat bagus setelah Erdogan memimpin Turki. Jalanan yang sebelumnya rusak dan becek, berubah menjadi sangat halus setelah Erdogan memimpin Turki. Kemiskinan yang melanda rakyat Turki berangsur hilang dan digantikan dengan kesejahteraan masyarakat Turki.
Berikut ini beberapa potret kondisi sebelum dan sesudah Erdogan memimpin Turki.
1.JILBAB
Sebelum Erdogan memimpin Turki, Muslimah Turki dilarang mengenakan jilbab, karena dianggap sebagai simbol Islam. Bahkan para Muslimah Turki mengenakan jilbab berbentuk dengan mengenakan rambut palsu. Muslimah Turki dilarang keras mengenakan jilbab di Sekolah, kampus, instansi pemerintahan dan tempat umum. Jika ketahuan mengenakan jilbab maka akan dipaksa untuk melepaskanya oleh polisi. Bahkan tidak sedikit Muslimah dihukum gantung karena menolak melepas jilbabnya.
Setelah Erdogan memimpin Turki, larangan jilbab dicabut, para Muslimah bebas mengenakan jilbab dimanapun, baik di sekolah, kampus, instansi pemerintah dan tempat umum. Tidak ada lagi kejadian pelepasan jilbab secara paksa.
2. JALAN
Sebelum Erdogan memimpin Turki mayoritas jalan-jalan di seluruh Turki rusak dan becek.
Setelah Erdogan memimpin Turki jalan-jalan di Turki berubah 180 derajat, menjadi halus dan rapi.
3. KESEHATAN dan RUMAH SAKIT
Sebelum Erdogan memimpin Turki layanan kesehatan sangat buruk, warga yang akan memeriksakan kesehatanya harus mengantri sangat panjang dan pelayanan rumah sakit yang sudah kuno.
Setelah Erdogan memimpin Turki Tak ada lagi antrian panjang pasien rumah sakit. Telah dibuat sistem appointment melalui jaringan internet di seluruh rumah sakit Turi. Sehingga pasien yang akan berobat bisa mendaftarkan diri melalui intenet terlebih dahulu dan sekaligus dapat memilih dokter yang diinginkan.
Selain itu sistem modernisasi rumah sakit Turki yang terus dilakukan, alat kesehatan dimodernisasi, sehingga pelayanan kesehatan semakin membaik di Turki.
4. SEKOLAH
Sebelum Erdogan memimpin Turki bangunan sekolah sangat memprihatinkan, sudah berpuluh tahun tak ada perbaikan. Bahkan banyak terlihat fasilitas belajar seperti meja yang sangat buruk.
Setelah Erdogan memimpin Turki bangunan sekolah di renovasi menjadi lebih bersih dan modern. Sistem pendidikan diperbaiki, bahkan untuk menunjang pendidikan para murid dibagikan Tablet TouchScreen secara gratis. Sistem pembelajaran bertandar Eropa dan modern.











PENUTUP

            Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini,tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
              Kami para penulis berharap para pembaca yang baik dapat memberikan kritik dan saran yang membangun bagi para penulis,hingga nantinya kami dapat lebih baik dalam membuat makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat berguna khususnya bagi para penulis,umumnya bagi pembaca.


Terima Kasih











DAFTAR PUSTAKA




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tugas Besar ICT

Holaaa, ini link Tugas Besar ICT 2018 saya. Boleh disimak, tapi jangan dicopas:) terimakasih TubesICT_Novia Fauziyah KS_F7